Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Siswa Mts di Pati Dianiaya 3 Kakak Kelasnya, Pihak Keluarga Tidak Terima

Sabtu, 06 November 2021 | November 06, 2021 WIB Last Updated 2021-11-06T12:11:33Z
(foto ilustrasi kejadian pengeroyokan)



InilahBean.com - Pati, 

Seorang siswa MTs di Pati, Jawa Tengah mengaku menjadi korban penganiayaan.
Ia mengaku dianiaya oleh tiga orang kakak kelasnya. Korban pulang dalam kondisi berjalan sempoyongan dan mengeluh kepalanya sakit.



Tak lama kemudian korban pingsan. Korban berinisial MMY (13), siswa kelas VIII MTs di sebuah Kecamatan di Pucakwangi, Kabupaten Pati. MMY saat ini mengalami pendarahan otak sehingga harus dirawat di rumah sakit. Ibunda MMY, Suwarni (32) mengatakan, anaknya menjadi korban penganiayaan sekira sepekan lalu, tepatnya pada Minggu (24/10/2021) yang lalu.



Ketika itu anaknya berada di sekolah untuk mengikuti suatu kegiatan. Anaknya kemudian pulang ke rumah dengan berjalan sempoyongan sambil mengeluhkan sakit kepala. Ketika ditanyai, MMY mengaku dipukul oleh tiga orang kakak kelasnya yang berinisial H, F, dan S.



Menurut korban, para pelaku kerap memalak (meminta uang) dan melakukan kekerasan fisik kepada siswa lain.




“Tak lama kemudian anak saya pingsan selama dua jam. Karena khawatir, kami langsung membawanya ke rumah sakit. Setelah discan kepala, ternyata ada pendarahan dalam pada bagian kepala,” terang dia.



Suwarni kemudian melaporkan hal ini kepada pihak sekolah. Namun, menurut dia, jawaban dari kepala sekolah kurang memuaskan. Pihak sekolah menganggap kejadian ini sekadar kenakalan remaja biasa.




“Anak saya masih belum pulih. Dia seperti linglung dan agak kehilangan ingatan. Menyebut angka satu sampai sepuluh saja tidak lancar dan saya menuntut keadilan untuk anak saya. Saya tidak tahu para pelaku disanksi atau tidak. Sebab saya belum pernah diundang mediasi,” kata Suwarni.



Sementara Kepala MTs mengatakan bahwa masalah tersebut telah diselesaiakan secara kekeluargaan. Tanpa kehadiran keluarga korban, ia mengaku telah mengumpulkan para pelaku dan saksi untuk dimintai keterangan. Pihaknya telah memberikan peringatan kepada para pelaku agar kasus serupa tak terjadi lagi.



Ia memang membenarkan terjadinya pemukulan. Namun menurutnya kejadian itu hanya keisengan dari para pelaku dengan tindak pemukulan ringan.



Padahal hasil CT Scan RSUD Soewondo Pati menyebutkan korban mengalami pendarahan dalam. Dia meminta keluarga korban tidak membesar-besarkan masalah ini.


“Bentuk tanggung jawab kami dengan memberikan santunan kepada korban senilai Rp 2,4 juta," tandas dia.***

Tag
×
Berita Terbaru Update