Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sabar, Panen Kopi di Pati Meningkat Namun Permintaan Menurun, Kenapa?

Senin, 15 November 2021 | November 15, 2021 WIB Last Updated 2021-11-15T05:10:34Z
(foto kopi terbaik di Pati)


InilahBean.com - Pati, 

Permintaan kopi di Kabupaten Pati cenderung lesu. Hal ini tidak lepas dari meroketnya harga biji kopi di angka Rp 24 ribu per kilogram. Petani kopi di Desa Pangonan, Mohammad Riyadi mengatakan, saat ini harga biji kopi Rp 24 ribu dari yang semula Rp20 ribu. Melambungnya harga biji kopi dari petani ini, mulai terjadi pada tiga bulan belakangan secara bertahap, Senin (15/11/2021).


Baca Juga : 

Cinta Ditolak, Akhirnya Pelaku Pembunuh Janda Cantik Asal Purworejo Tertangkap


"Penjualan malah semakin menurun karena harga yang terlalu tinggi. Namun kami sebagai petani bersyukur karena harga kopi yang lumayan bagus," jelasnya saat ditemui di Dukuh Pangonan, Desa Gunungsari RT 04/RW 02, Kecamatan Tlogowungu, kemarin.


Baca Juga : 

Gokil, Seserahan Pernikahan Warga Pati Bukan Mobil Penumpang Tapi Truk Hino Ranger


Dibandingkan tahun kemarin yang hanya laku Rp 19 ribu, disebutnya, untuk harga biji kopi tahun ini sangat memuaskan. Tidak sampai di situ, hasil panen pada tahun ini juga sangat memuaskan, dengan peningkatan sebesar 30 persen.


Baca Juga : 


"Kapasitas panen tahun ini ada kenaikan sekitar 30 persen. Karena di kebun saya sendiri itu tahun kemarin sekitar 700 kilogram. Dan sekarang hampir 1 ton. Dari luas lahan 1.300 meter persegi," jelasnya.


Baca Juga : 



Untuk diketahui, kebanyakan lahan yang ditanami kopi di wilayah Kabupaten Pati adalah kopi jenis robusta. Meski pun ada sebagian petani yang menanam jenis Arabika, itu pun jumlahnya tidak begitu banyak.


Baca Juga : 


"Di sini memang paling banyak petani menanam kopi jenis robusta. Arabika sebenarnya ada, tapi jumlahnya terlalu sedikit, paling untuk dinikmati sendiri. Robusta untuk wilayah Pati terutama, sangat banyak sekali," jelasnya.


Baca Juga : 

No Hoax, Bisa Laku Seharga Motor NMAX, Kalau Punya Uang 5000 dengan Ciri-ciri Seperti Ini, Silahkan Hubungi..


Riyadi menambahkan, jika kopi robusta dari Pangonan memiliki cita rasa yang otentik, dibandingkan kopi jenis yang sama di lereng Pegunungan Muria. Dikatakan, kopi robusta pangonan cenderung lebih asam, sehingga banyak penikmat kopi yang salah sangka dan mengira kopi tersebut Arabika.


Baca Juga : 

Wow, Gaji 2,7 Juta Tutupi Semua Kebutuhan Keluarga, SPP Anak Sampai Cicil Rumah


"Untuk produk saya Bang Joy. Mulai dari produk premium, kopi lanang, natural, dan kopi mantab. Ini sesuai permintaan konsumen jadi cukup banyak produk kita. Kita jual mulai dari harga Rp15 ribu - 20 ribu per kemasan," jelasnya.


Baca Juga : 

Kecelakaan Maut, Motor PCX Merah Vs Truk Hingga Tewas di Karangtengah Demak


Meski begitu, penjualan terbesar adalah biji kopi mentah. Peminatnya merupakan roastery coffee, baik dari dalam daerah, maupun luar daerah.


Baca Juga : 

Wow Kurangi Polusi Udara, Pabrik Motor Listrik Volta Resmi Beroperasi di Semarang


"Sebenarnya kita paling banyak jual green been, peminatnya dari roastery itu harganya sekitaran Rp31 ribu untuk yang asalan sortir, kalau tahun kemarin kita jual Rp27 ribu," imbuhnya.

Sementara itu berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Pati, kopi termasuk 10 besar komoditas unggulan di Pati. Dengan luas lahan sebesar 1.841,9 hektare, pada tahun 2020 hasil produksi kopi mencapai 1.294,1 ton kopi wose.***


Tag :

×
Berita Terbaru Update