(foto pelaku yang menjual perabotan rumah hingga 30 juta)
InilahBean.com - Bantul,
Seorang ibu berinisial P, 53 tahun melaporkan anak kandungnya, DRS, 24 tahun ke polisi karena menjual habis perabot rumah demi memenuhi keinginan sang kekasih. Ada sekitar 12 macam barang yang dijual dengan nilai total Rp 30 juta.
"Pelaku mulai menjual perabot rumah sekitar 14 Oktober 2021," terang Kapolres kabupaten Bantul AKBP Ihsan, Rabu, 24 November 2021.
Baca Juga :
Ia membeberkan, barang-barang yang dijual adalah 4 lemari kayu 3 pintu, 3 meja kayu panjang, satu rak meja dapur dari kayu, dua buah daun pintu kayu, dua kursi panjang, kulkas satu pintu, 4 buah daun pintu, 5 buah kursi kayu panjang, dan sebuah lemari pajangan kayu 3 pintu.
"Bahkan, terakhir genting yang terpasang di atap rumahnya juga sudah diturunkan dan akan dijual. Tapi urung dilakukan karena dicegah tetangga," papar dia.
Baca Juga :
Menurut Ihsan, pelaku bisa menjual semua isi rumah karena sang ibu bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) dan tak pernah pulang. Saat ini, DRS masih berstatus mahasiswa dan menyambi pekerjaan sebagai pengojek daring.
"Uang hasil penjualan perabot rumah digunakan pelaku untuk mentraktir makan, membelikan pacarnya berbagai hadiah, seperti baju, celana, tas, dan lain-lain. Padahal, pelaku baru mengenal pacarnya sekitar sebulan," kata Ihsan.
Baca Juga :
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 367 ayat 2 tentang pencurian dalam keluarga dengan ancaman hukuman penjara maksimal 5 tahun.
"Sebenarnya kasus DRS bisa kita hentikan kalau ibunya mencabut laporan," imbuhnya.
Sementara itu, DRS mengaku terpaksa menjual perabot rumah untuk memenuhi kebutuhan harian dan menuruti keinginan pacar yang baru dikenal satu bulan. Pendapatannya sebagai pengojek daring sedikit.
"Sehari-hari paling dapat Rp50 ribu sampai Rp100 ribu, cuma cukup buat top up driver," ungkapnya.
Baca Juga :
Dengan kondisi itu DRS kemudian menjual perabotan di rumah ibunya sejak 14 Oktober dan terhenti saat awal November karena tepergok hendak menjual genting.
"Mungkin kalau tidak ditangkap ya paling gagang pintu saya jual, karena sudah habis (perabotan rumah)," aku DRS.
Ia mengaku baru satu bulan kenal pacar saat mendapat pesanan di kawasan Giwangan, Kota Yogyakarta. Berdalih cinta, DRS kerap memberi makanan hingga barang sandang. Sang pacar bahkan tak tahu kini dirinya berurusan dengan polisi.
"Saya menyesal lagir batin. Sudah minta maaf juga (ke ibu) dan tanggung jawab," tutup dia.***
Tag :