Berawal dari semangat bersedekah, Rusmadi (54) seorang sopir angkutan umum di Kota Semarang menggratiskan tarif penumpang tiap hari Jumat. Ia memasang kertas bertuliskan `Setiap Jumat Gratis Berkah Barokah` di angkutannya yang bertrayek Johar-Mangkang. Kertas tersebut ditempel di bagian belakang dan pintu angkutan. "Biar penumpang pada tahu," terang pria akrab disapa Pak Rus itu kepada Tribunjateng.com, Kamis (7/10/2021) kemarin.
Menurutnya, tak memungut biaya ke penumpang tiap hari Jumat adalah niatnya bersedekah. Hari Jumat sengaja dipilih lantaran dinilai sebagai hari baik. "Saya kan hanya sopir angkot. Bisanya cuma gitu, sedekah gratisin ke penumpang," papar warga Jalan Taman Sri Widodo Utara RT 7 RW 1, Purwoyoso, Ngaliyan itu.
Ia mengaku, menggratiskan penumpangnya tiap hari jumat telah dilakukan sejak lima tahun lalu. Di tahun pertama awalnya hanya tiap Jumat Kliwon atau sebulan sekali. Akan tetapi empat tahun terakhir menjadi seminggu sekali. "Aku berpikir kalau sebulan sekali kog lama jadi tak ubah seminggu sekali," terangnya.
Ia mengatakan, almarhumah istrinya juga mendukungnya agar seminggu sekali beri layanan angkutan gratis. Selain itu, anak perempuannya juga mendukung dengan membuat nasi bungkus yang dibagikan ke penumpang. "Iya pesen istri gitu, anak juga dukung. Kami tak hanya cari rezeki namun berkah dari Allah," paparnya.
Penumpang angkutannya merupakan warga kelas menengah ke bawah seperti pekerja pabrik, pedagang keliling, buruh dan lainnya. Diakuinya, para penumpang merasa senang meski banyak pula yang bertanya dengan naik angkutan gratis itu.
Bahkan, mereka enggan memanfaatkan fasilitas naik angkutan gratis tersebut sehingga memaksa tetap membayar. "Mereka takut saya rugi tapi dengan sekuat hati saya tolak. Itu sudah rezeki mereka," katanya.
Ia menjelaskan, sehari bisa empat rit bawa penumpang dengan total pendapatan kotor Rp250 ribu. Ia tak perlu setoran lantaran angkutan itu miliknya pribadi yang dibelinya dari hasil tabungan dan nyicil. Pendapatan hariannya itu otomatis tak diperolehnya di hari Jumat.
Tapi bagi Rusmadi, ia tak merasa merugi. Baginya, uang sejumlah itu semisal disedekahkan ke Masjid hanya orang tertentu yang merasakan. Tetapi jika memberikan angkutan gratis semua lapisan masyarakat bisa merasakannya.
Baca Juga :
Alhamdulillah, Buruh Pabrik Rokok di Rembang Akan dapat Bantuan 500 Ribu
"Ga ada ruginya. Bensin untuk angkot saya sisihkan dari rezeki kemarin dan sebaliknya saya peroleh banyak manfaat," katanya.
Baca Juga :
Waduh, Tabungan 5,8 Miliar Milik Warga Kudus Raib, Inilah Kronologinya
Ia melanjutkan, manfaat paling penting yang diperolehnya adalah ketenangan hati. Melihat penumpang tersenyum senang dengan layanan itu sudah cukup baginya. Perasaan itulah yang sebelumnya tak pernah dirasakannya sejak menjadi sopir sejak tahun 1982.
"Seneng luar biasa apalagi saat penumpang penuh, saya merasa rugi ketika Jumat itu sepi penumpang," terangnya.
Tak hanya itu, ia juga tidak memungut biaya penumpang bagi para disabilitas yang gratis setiap hari. "Kalau disabilitas selalu gratis, ini bentuk kepedulian saya kepada mereka," Tutupnya.***
#Semarang #SupirAngkot #BerhatiMulia