(foto Nanang Anggoro. Pengusaha Muda lulusan SD beromset miliaran)
InilahBean.com - Purwokerto
Siapa sangka, pengusaha muda sukses yang mempunyai omzet miliaran rupiah ini ternyata hanya tamatan Sekolah Dasar (SD). Berbekal ketekunan serta semangat untuk belajar dari lingkungan sekitar, Nanang Anggoro kini memiliki 10 minimarket serta usaha persewaan mobil, hingga counter HP.
Penampilannya sangat sederhana dan selalu mudah akrab dengan semua orang. Ramah dan supel, itu kesan pertama pada sosok pengusaha asal Cilacap berusia 37 tahun ini. Sikap mudah akrab tersebut yang membawa Nanang, sukses mengeruk ilmu dari kalangan pengusaha muda yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
“Saya dulu pernah menempuh pendidikan di SMP, tetapi tidak sampai tamat, karena lebih tertarik untuk belajar bisnis dan praktik langsung,” tuturnya di sela perayaan ulang tahun pengusaha muda ini di Warunge Dewek, Minggu (12/9).
Nanang berkisah, awal mula masuk dunia kerja saat tahun 2004, bertepatan dengan momentum piala dunia. Pada saat itu, minuman berenergi menjadi salah satu sponsor dan Nanang ikut berjualan minuman tersebut.
“Sehari dapat keuntungan Rp 200.000, hasil keuntungan tersebut saya kumpulkan hingga bisa untuk menyewa kios, kemudian saya membuka warung sembako, itu awal usaha saya,” tuturnya.
Untuk menambah modal usahanya, Nanang terus berbisnis apa saja, mulai dari berjualan obat ke apotik, jualan ikan hias dan lain-lain. Saat ini deretan bisnis Nanang, berdiri baik di Kabupaten Cilacap maupun di Banyumas. Ia memiliki 10 minimarket serta 3 counter handphone, serta persewaan mobil berbagai jenis.
Selama pandemi, menurutnya, yang paling bertahan adalah bisnis minimarket, karena menjual sembako dan kebutuhan masyarakat sehari-hari. Aturan untuk menjauhi kerumunan, menjadikan minimarket miliknya selalu ramai pembeli, karena orang punya kecenderungan untuk menghindari keramaian sehingga memilih untuk berbelanja di minimarket.
“Awalnya saya hanya punya 2 minimarket di Cilacap yaitu di daerah Binangun dan Cilacap kota. Selama pandemi ini, 10 perizinan minimarket baru saya sudah keluar dan 4 masih dalam proses pembangunan, yang lainnya sudah beroperasi,” kata Nanang.
Ia mengaku sangat terbantu dengan kemudahan perizinan yang sekarang dilakukan secara online. Konsep perizinan online, menurutnya, memangkas waktu serta biaya hingga 90 persen.
“Sekarang ini banyak kemudahan di bidang usaha, termasuk dalam hal perizinan, kalau dulu mengurus izin harus melalui RT, RW, kelurahan/desa hingga kecamatan dan sangat rentan dengan jegal-menjegal, sekarang tidak lagi. Kepengurusan perizinan waktunya cepat dan mudah, sepanjang kita tidak melanggar aturan tata ruang,” jelas Kabid Perdagangan HIPMI Banyumas ini.***
#Cilacap #Banyumas