Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kok bisa? Bangun Proyek Tol Semarang-Demak Gunakan Bambu Untuk Matras

Selasa, 21 September 2021 | September 21, 2021 WIB Last Updated 2021-09-20T23:17:40Z
(foto Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung)


InilahBean.com - Demak, 


Pertama kali dilakukan di Indonesia, ada pembangunan tol menggunakan bambu. Bahan bambu ini digunakan sebagai sistem matras jalan tol.


Baca Juga : 

Kota Tegal Akan Bangun Proyek Ala Malioboro Senilai 9 M, PKL Menolak Keras, Kenapa?


Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung, Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya melaksanakan pengujian untuk mengukur kelayakan bahan bambu sebagai suatu sistem matras guna meningkatkan daya dukung tanah dasar di lokasi konstruksi Jalan Tol Semarang-Demak.


 

"Pengujian dilakukan untuk mempersiapkan bahan bambu yang akan digunakan sebagai konstruksi matras untuk mempercepat waktu konsolidasi pada tanah di lokasi konstruksi Jalan Tol Semarang-Demak. Perbaikan kondisi tanah (soil improvement) melalui konstruksi matras bambu dilakukan karena konstruksi tanggul laut yang terintegrasi dengan jalan tol ini akan dibangun di atas tanah dengan klasifikasi very soft soil," jelas Kepala Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung Ferri Eka Putra dalam keterangan tertulis, Senin (20/8/2021).


Baca Juga : 

Bupati Dian Kristiandi Tunjukkan Bus Terbaru Untuk Semangati Persijap Jepara


Pengujian yang dilakukan terdiri dari 2 jenis yaitu uji tarik sistem matras bambu dan uji lentur sistem matras bambu dengan tujuan untuk mengetahui perilaku dari bambu yang dirangkai menjadi kesatuan sebagai matras jika mengalami gaya tarik dalam arah horizontal serta gaya tekan pada arah tegak lurus.


Baca Juga : 


Pengujian tarik sistem matras bambu dan uji lentur sistem matras bambu baru pertama kali dilakukan dan diharapkan dapat memberikan terobosan dalam solusi perkuatan tanah lunak yang murah dan tepat guna. Dengan mempertimbangkan suasana pandemi Covid-19, kegiatan pengujian dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat dan juga disediakan fasilitasi penyaksian pengujian secara virtual atau live streaming.



Pengujian dilakukan sebagai bagian dari kegiatan Full Scale Trial Embankment pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak yang merupakan proyek Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah - D.I. Yogyakarta, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR. Kegiatan ini diprakarsai oleh PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak (PPSD) selaku Badan Usaha Jalan Tol yang nantinya akan mengelola operasional dari Jalan Tol Semarang-Demak dan didukung oleh PT Lapi ITB selaku perencana Rincian Teknik Akhir Jalan Tol Semarang-Demak seksi 1.


Baca Juga : 

Wow KEREN, di Jepara Bakal Ada Perkebunan Kurma


Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak terintegrasi dengan tanggul laut dimana struktur timbunan di atas laut direncanakan diperkuat oleh matras bambu setebal 17 lapis. Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah dilakukan juga dengan cara pemasangan material pengalir vertikal pra-fabrikasi atau PVD serta melaksanakan pembebanan menggunakan material pasir laut yang diambil menggunakan alat Trailing Suction Hopping Dredger atau TSHD.


Baca Juga : 


"Metode-metode tersebut tentunya diharapkan tidak hanya akan memberikan konstruksi tanggul laut terintegrasi dengan jalan tol yang efisien dari segi biaya, namun juga dapat menyediakan infrastruktur yang handal dan berkesinambungan di masa yang akan datang," kata Kepala BBPJN Jawa Tengah-D.I. Yogyakarta Satrio Sugeng Prayitno.


Baca Juga : 


Tanggul laut terintegrasi dengan jalan tol ini merupakan konstruksi yang baru pertama sekali dilaksanakan di Indonesia sehingga hal ini pastinya akan menjadi tantangan tersendiri bagi Kementerian PUPR dalam pelaksanaannya. Tantangan berat lainnya adalah pada proses pengadaan tanah yang masih terbentur pada pelaksanaan penentuan tanah musnah dan regulasi atau payung hukum yang belum terbit terkait penanganan dampak sosial atas tanah musnah dalam rangka pembangunan untuk kepentingan umum.


Baca Juga : 

Lagi Asik Main, Polisi Grebek 6 Penjudi di Cawas Klaten


"Dengan melaksanakan koordinasi intensif dengan semua pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal, kami optimis dapat mengatasi tantangan - tantangan tersebut sehingga Jalan Tol Semarang - Demak dapat terwujud sesuai dengan kaidah-kaidah teknis dan aturan-aturan yang berlaku," tutupnya.***

#Demak #PembangunanTol 

×
Berita Terbaru Update