(foto ilustrasi. Dilansir dari Smart Money)
InilahBean.com - Pinjaman Online,
Suka heran enggak, kenapa aplikasi pinjaman online (pinjol) ilegal itu seakan tak pernah mati. Kenapa juga korbannya masih saja terus berjatuhan. Ini pengakuan mantan karyawan pinjol ilegal bagian IT yang membongkar semuanya.
Pinus, bukan nama sebenarnya, bekerja selama dua tahun di pinjol ilegal. Ia sudah keluar sejak 2019 lalu. Namun dari awal hingga akhir, ia belum pernah bertemu dengan atasannya. Yang ia tahu, bosnya berjumlah 3 orang, dan mereka masih satu keluarga.
Bekerja di bagian IT, tak membuat Pinus cuma berususan dengan pembuatan aplikasi. Sebab ia juga mengurus uang dikirim ke rekening mana dan atas nama siapa. Itulah kenapa ia tahu bosnya itu masih satu keluarga dan menurutnya berasal dari Asia Timur.
Setiap hari, Pinus membuat aplikasi baru setelah aplikasi lamanya diblokir Play Store atau App Store. Pembuatannya sebentar. Ia menggambarkan misalnya 10 aplikasi diblokir pagi hari, sorenya sudah ada 20 aplikasi baru.
Aplikasi pinjol ilegal yang sebenarnya itu disimpan dalam hardisk online, servernya dari luar negeri. Jadi yang diblokir selama ini itu aplikasi yang server online-nya dari Indonesia saja. Itulah mengapa aplikasi pinjol ilegal akan terus ada meski banyak yang diblokir.
Jadi misalnya aplikasi Duit Ngebut hari ini diblokir. Maka besoknya mereka sudah bikin lagi aplikasi Ngebut Duit dengan data nasabah yang sama dari sebelumnya.
Data nasabah ini memang senjatanya pinjol ilegal, apalagi daftar kontak dari ponsel nasabah. Pinus mengungkap, pinjol ilegal tempatnya bekerja bahkan tidak punya debt collector lapangan. Andalan mereka hanya kontak telepon. Jika ada yang gagal bayar, daftar kontak itulah yang akan dijadikan senjata utamanya.
Mereka akan menghubungi semua kontak seperti sahabat, saudara, teman kerja, keluarga, sampai atasan kerja nasabah. Semua akan diteror dan dipaksa agar mau bantu menagih ke nasabah yang bersangkutan.
Selain nasabahnya jadi malu, cara ini dinilai efektif untuk membuat nasabah terpaksa harus membayar utang dengan segera. Sebab jika tidak segera bayar, teman-temannya akan terus-menerus diteror.
Soal gaji, Pinus mengaku bagian IT memang mendapat gaji paling besar. Tapi ia tidak mendapat bonus. Sementara tim analis dan tim penagih, meski gajinya kecil, tapi mereka berpotensi mendapatkan bonus besar.
Bonus-bonus itu didapatkan jika ada nasabah yang mau bayar tepat waktu. Selain itu mereka juga akan dapat bonus jika bisa mengarahkan nasabah tersebut untuk pinjam lagi di aplikasi pinjol lainnya (yang sebenarnya punya mereka juga).
Nah, kata Pinus, itulah sebabnya kenapa denda keterlambatan itu besar. Karena semua untuk bonus kerja dari tim analis tersebut.
Mengapa Pinjol Masih Banyak Peminatnya Meski Tahu Bunganya Besar?
Mengenai hal ini, Pinus mengungkap bahwa rupanya perusahaannya membeli data daftar nasabah yang sedang utang di pinjol lain. Mereka lalu mengincar nasabah-nasabah yang hampir gagal bayar.
Mereka akan menawarkan pesan promosi pinjaman online dengan berbagai kemudahan, sehingga nasabah akan berpikir untuk coba pinjam di situ untuk menutup utang di pinjol sebelumnya.
Pinjol ilegal tempat Pinus bekerja sudah punya perhitungan. Mereka akan membuat nasabah mengajukan 2 pinjol untuk menutup 1 pinjol sebelumya. Jadi jika utang nasabahnya Rp1,5 juta, maka mereka hanya akan memberikan pinjaman sebesar Rp800 ribu, sehingga butuh 2 pinjol untuk menutupnya.
Dalam waktu seminggu, kedua pinjaman itu sudah harus jatuh tempo dan harus dibayar dari tadinya Rp800 ribu jadi Rp1,2 juta. Itulah sebabnya korban masih saja terus berjatuhan.
Baca Juga :
Mengapa Keluar dari Pinjol?
Pinus mengaku memiliki sahabat dekat sejak kecil. Tanpa ia ketahui sebelumnya, ternyata anak dari sahabatnya itu terjerat pinjaman online.
Sahabatnya malu, foto anaknya, keluarganya, bahkan teman-temannya disebar di kampungnya dan dicap sebagai buronan utang. Mereka trauma pada teror demi teror, hujatan, dan segala perkataan kasar yang diterimanya.
Saat ini, utangnya memang sudah lunas. Namun rumahnya terpaksa dijual dan harga dirinya hilang. Di situ Pinus sadar, bahwa gaji yang ia dapatkan selama ini, berasal dari penderitaan orang-orang seperti sahabatnya. Pinus pun keluar dari pekerjaan tersebut.
Cerita pilu orang-orang yang terjebak pinjol ilegal sudah sangat banyak. Sebagai generasi anti modus, saatnya kita mengingatkan keluarga, kerabat, dan kolega, agar jangan sekalipun meminjam uang pada pinjol ilegal.***
Sumber: Smart Money.
#Modus #PinjamanOnline