(foto ilustrasi kejadian korban nyamuk DBD)
InilahBean.com - Jepara,
Waspadalah, Kasus Nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai merebak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Di awal tahun ini sudah ada tiga anak meninggal akibat DBD. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, Eko Cahyo Puspeno, mengatakan dua anak yang meninggal warga Kecamatan Welahan dan Kecamatan Kedung dan Kecamatan Kalinyamatan, Jum'at (7/1/2022).
Gegara Ingin Minta Motor N-Max, Para Petinggi se-Jepara Serbu Bupati Dian Kristiandi
“Yang Welahan itu satu rumah dan yang sakit itu bapak, ibu, dan tiga anak. Yang meninggal yang mbarep (anak pertama). Usianya 11 tahun,” ujar Eko.
“Yang Welahan itu satu rumah dan yang sakit itu bapak, ibu, dan tiga anak. Yang meninggal yang mbarep (anak pertama). Usianya 11 tahun,” ujar Eko.
Baca juga :
Gegara Temperatur Tinggi, Oven Pengering Kayu Ludes Dilalap Si Jago Merah di Jepara
Dari keterangan orang tuanya, sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan di salah satu klinik. Kemudian dirujuk ke rumah sakit di Kudus. Anggota keluarga lainnya, saat ini masih dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU).
Baca juga :
Dari keterangan orang tuanya, sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan di salah satu klinik. Kemudian dirujuk ke rumah sakit di Kudus. Anggota keluarga lainnya, saat ini masih dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU).
Rumahnya Dijarah Tak Terima, Ayah Tersangka Investasi Bodong di Jepara Lapor Polisi
“Sebenarnya sudah berobat, diperiksa laboratorium dan dirawat. Tapi mungkin, karena DBD yang jenisnya ganas. Terus terjadi perburukan. Dia sebenarnya butuh tranfusi plasma waktu itu. Mencari donor agak kesulitan. Donor dari darahnya bapaknya itu katanya masih kurang, intinya seperti itu,” kata Eko.
Baca juga :
“Sebenarnya sudah berobat, diperiksa laboratorium dan dirawat. Tapi mungkin, karena DBD yang jenisnya ganas. Terus terjadi perburukan. Dia sebenarnya butuh tranfusi plasma waktu itu. Mencari donor agak kesulitan. Donor dari darahnya bapaknya itu katanya masih kurang, intinya seperti itu,” kata Eko.
Awas Modus Penipuan, Sebarkan Link Hadiah ke Pengguna WhatsApp Bisa Bobol Rekening Kamu
Sebelumhya, seorang anak berusia tujuh tahun di Desa Menganti Kecamatan Kedung nyawanya tak tertolong. Usia anak 7 tahun di Desa Menganti yang meninggal dunia.
Sebelumhya, seorang anak berusia tujuh tahun di Desa Menganti Kecamatan Kedung nyawanya tak tertolong. Usia anak 7 tahun di Desa Menganti yang meninggal dunia.
“Kita kemarin ada lagi, yang meninggal itu satu lagi di Desa Menganti,” tambah Eko.
Baca juga :
Terpisah, Kepala Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamatan, Ahmad Khanafi, mengatakan di awal tahun ini satu warganya yang masih berusia enam tahun meninggal dunia. Diduga, anak tersebut meninggal lantaran DBD.
“Awalnya anaknya ini baik-baik saja, terus tiba-tiba panas (demam). Sudah sempat dibawa ke rumah sakit tapi tidak tertolong,” kata Khanafi.
Saat ini ada enam anak-anak warga Desa Kriyan yang dirawat di rumah sakit lantaran DBD. Guna mencegah penularan, hari ini dilakukan pengasapan oleh Sahabat Lestari bekerjasama dengan Puskesmas Kalinyamatan.***
Sumber: MDC.
Tag :