(foto motor milik Pemkab Jepara yang dilelang laku 103 juta)
InilahBean.com - Jepara,
Lelang kendaraan milik Pemerintah Kabupaten Jepara laku terjual. Nilai tawar lelang kendaraan itu Rp 44,5 juta. Setelah proses lelang, laku Rp 103 juta. Meski demikian, dalam proses lelang, server sempat eror, Rabu (29/12/2021).
Kepala Sub Bidang Pengendalian dan Mutasi Aset pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten (BPKAD) Jepara Heru Susanto menjelaskan kendaraan itu terdiri dari 47 kendaraan roda dua dan dua kendaraan roda tiga. Lelang tidak ditawarkan per kendaraan. Melainkan dibagi sembilan paket. Jika ditotal, nilai penawaran kendaraan yang dilelang sekitar Rp 44,5 juta. Dan laku Rp 103 juta.
“Terkait eror, sempat ada kendala verifikasi di server. Proses verifikasi yang seharusnya lebih cepat menjadi lama karena server eror,” jelas Heru.
Ia mengungkapkan, hal itu dipengaruhi oleh peggunaan server Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) yang digunakan secara nasional. “Tapi masih batas aman. Dalam proses lelang dan penyerahan barang kepada pembeli aman dan lancar,” ujarnya.
Minat masyarakat terhadap lelang tersebut juga tinggi. Tak hanya dari Jepara, peserta lelang berasal dari luar daerah. Termasuk Jawa timur. Tidak ada pemenang lelang dari Jepara. Peserta yang memenangkan lelang, semua berasal dari luar Jepara seperti Magelang, Kudus, Blitar, Semarang, Demak, Batang, dan Grobogan.
Ia mengaku untuk warga Jepara sendiri juga banyak yang menjadi peserta lelang. Namun kalah secara nominal. “Ada yang dari Jepara tawar Rp 11 juta, tapi ada yang lebih tinggi Rp 14 juta dari luar daerah sehingga tidak jadi menang,” imbuhnya.
Barang milik daerah yang dilelang tersebut juga sudah dibawa oleh pemenang lelang. “Pada 26 Desember itu pembayaran terakhir. Langsung 27 Desember itu ditransfer dari KPKNL ke kas daerah masuk pendapatan asli daerah,” ungkapnya.
Baca juga :
Pihaknya juga merencanakan untuk mengadakan lagi tahun depan. Ia mengaku ada sekitar 50-an kendaraan roda empat dan roda dua yang sedang dalam proses inventarisasi.***
Sumber: RK.
Tag :