Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ternyata Penjual Kerupuk Naik Motor Sport di Jepara adalah Lina, Simak Kisahnya..

Rabu, 08 Desember 2021 | Desember 08, 2021 WIB Last Updated 2021-12-08T05:10:57Z
(foto Herlina warga Desa Ngelo, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak)



InilahBean.com - Jepara, 


Seorang emak-emak, Herlina (34), tiada lawan. Dia berjualan kerupuk keliling naik motor sport di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Herlina warga Desa Ngelo, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, setiap sore berjualan kerupuk gombal di Jalan Jepara-Demak, Desa Welahan, Kecamatan Welahan, Jepara. Dia berjualan di depan salah satu toko modern.


Baca juga : 
Bukan Pasutri, Diduga Camat Karanganyar Nginep di Hotel Banjarnegara


Uniknya, Lina, sapaannya, berjualan menggunakan motor sport jenis Yamaha R15 berwarna pink. Ibu satu anak ini setiap sore berjualan kerupuk di pinggir jalan raya.


Baca juga : 


Ibu single parent itu mengendarai motor sportnya dari rumahnya ke lokasi jualan sekitar 10 menit. Tampak di jok belakang terdapat ratusan bungkus kerupuk yang dimuat di sebuah kerancang.

Di tangki depan terdapat plastik dan bungkusan sambal. Lina tampak tidak kesulitan mengendarai motor sport itu. Padahal dia tampak mengenakan pakaian gamis.

(foto Herlina warga Desa Ngelo, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak)


Lina mengatakan motor sport yang digunakan berjualan kerupuk itu merupakan hasil kerja keras selama bekerja di Jakarta selama 12 tahun. Hingga akhirnya dia memilih berjualan dengan mengendarai motor sport tersebut.


Baca juga : 
Omset 100 Juta Perbulan, Rumah Produksi Miras di Pati Digrebek


"Aku dulu kerja sebagai sekuriti di Jakarta selama 12 tahun. Saya waktu itu hijrah ke kampung pengin dekat dengan anak. Motor inilah hasil aku kerja di Jakarta. Aku punyanya ini," kata Lina kepada detikcom, ditemui di tempatnya berjualan.




Lina mengaku tidak kesulitan mengendarai motor sport meskipun dia berpakaian panjang. Dia pun mengaku senang berjualan kerupuk tersebut.



"Sudah biasa, sudah biasa. Tidak ada kesusahan. Pakai baju seperti ini saya bawa celana panjang," ujar Lina.

Menurutnya, orang tuanya memiliki usaha kerupuk. Dia pun berkeinginan untuk ikut mengembangkan usaha tersebut. Terlebih dengan berjualan kerupuk tersebut bisa dekat dengan anak semata wayangnya yang kini berusia 15 tahun.

(foto Herlina warga Desa Ngelo, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak)


"Aku kerja ikut orang terus capek. Ibuku punya usaha makanan, kenapa tidak dikembangkan. Akhirnya saya bikin sambal itu awalnya. Intinya saya sosok ibu ingin dekat dengan anak," ungkap Lina.




Lina pun akhirnya memilih untuk berjualan kerupuk. Dia mengaku berjualan di Desa Welahan sudah setahun ini. Kerupuk yang dijual diberi nama "Kerupuk Gombal Ndok Lina". Lina berjualan mulai pukul 15.30 WIB sampai dagangannya habis.



"Ini kenapa disebut dengan kerupuk gombal. Zaman tradisional dulu, kerupuk ini makannya pakai kolaborasi sambal, nanti dituang di mangkok nanti makannya dicocol, kerupuknya nanti kan kiwir-kiwir (mirip seperti kain). Gombal itu kan kain bahasa Indonesia jadi jenisnya seperti ini," ucapnya.


Baca juga : 

Lina mengatakan sehari membawa 500 bungkus kerupuk gombal. Satu bungkus dipatok harga Rp 2 ribu. Setiap satu bungkus terdapat lima lembar kerupuk gombal. Dagangannya itu pun laris manis diburu pembeli setiap sore.


Baca juga : 


"Sehari 500 bungkus, nggak ada satu jam sudah habis. Dari sana sini yang sudah tahu. Karena memang tidak melihat dari motornya ya, alat transportasi yang ada ini. Tapi kualitas masakan tidak dibohongi, rasa pun tidak bisa dibohongi karena penjualan sudah tahu kualitas," ucapnya Lina.


Baca juga : 
Walau Musim Hujan si Jago Merah Ngamuk Membakar Oven Pengering Kayu di Batealit Jepara


Salah satu warga, Malihatun Nisa (28), mengaku sudah berlangganan dengan Lina. Dia membeli kerupuk buatan Lina dan dijual kembali.



"Ini jualan sudah lama di sini. Saya setiap sore pasti beli 60-80 bungkus. Dulu awalnya saya tahu dari media sosial," kata Nisa ditemui di lokasi jualan Lina.***

Tag


×
Berita Terbaru Update