(foto aksi demo digelar di depan Kantor Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Jalan Pahlawan Semarang)
InilahBean.com - Semarang,
Ribuan buruh dari berbagai daerah di Jawa Tengah yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) turun ke jalan guna menuntut kenaikan Upah Minimun Kabupaten-Kota yang dikhawatirkan tidak signifikan pada tahun depan.
Dalam aksi yang digelar di depan Kantor Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Jalan Pahlawan Semarang pada Senin (29/11) siang, massa buruh mengancam akan mogok kerja dan mematikan mesin pabrik bila kenaikan UMK sebesar 10 persen yang dituntut buruh tak dipenuhi.
"Kami tidak tanggung-tanggung, mogok kerja. Kami akan turun ke jalan dan sebelumnya kami akan matikan mesin-mesin pabrik tempat kami bekerja. Ekonomi biar lumpuh sekalian", teriak Sekretaris KSPI Jawa Tengah Aulia Hakim saat orasi.
Aulia mendesak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk melihat realita yang dialami kaum buruh saat ini, dimana upah harus tergerus oleh kondisi ekonomi karena pandemi.
"Bapak Gubernur Ganjar harus berpihak pada kami. Lihat langsung realita pada hidup kami. Upah kami pun harus tergerus kebutuhan saat pandemi. Kalau hanya sekedar naik, kami tegas menolak. Kami tidak ingin keluarga kami miskin", terang Aulia.
Baca juga :
Kekhawatiran buruh bukan tanpa alasan. Pasalnya Upah Minimum Provinsi (UMP) di Jawa Tengah hanya Rp1.813.011 pada tahun depan. UMP itu merupakan yang paling kecil se-Indonesia.***
Tag :