(foto situasi warga yang resah karena ratusan tiang (pal) penerangan jalan umum (PJU) di desa mereka diputus aliran listriknya)
InilahBean.com - Pati,
Warga Desa Guwo, Kecamatan Tlogowungu, resah karena ratusan tiang (pal) penerangan jalan umum (PJU) di desa mereka diputus aliran listriknya. Bahkan, dari total 125 tiang PJU tersebut, 30 di antaranya sudah dicabut. Pencabutan dilakukan oleh orang suruhan Sulhan, mantan kepala desa setempat yang menjabat selama dua periode.
Baca Juga :
Mintono, warga RT 2 RW 2 Desa Guwo, mengatakan bahwa di RW tempat dia tinggal sendiri terdapat kurang-lebih 12 pal PJU yang dipasang oleh si mantan kepala desa. Pemasangan dilakukan saat yang bersangkutan mencalonkan diri sebagai Kades untuk periode keduanya, 2014 lalu.
Baca Juga :
Dia tidak tahu persis berapa total pal PJU yang dipasang oleh Sulhan di seluruh desa. Sebab sebagian dipasang saat yang bersangkutan masih menjabat di periode pertama.
“Waktu itu pal diberikan, di RW kami mungkin sekitar 12. Waktu itu belum ada jaringan listriknya. Masyarakat senang karena dikasih pal, akhirnya Pak Sulhan terpilih sebagai Kades. Kemudian masyarakat secara bergotong-royong menghidupkan jaringan listriknya,” kata dia, Rabu (27/10/2021).
Baca Juga :
Ketika ditanya apakah alasan pencabutan pal karena Sulhan gagal terpilih kembali dalam Pilkades April 2021 lalu, Mintono mengaku tidak tahu dan belum bisa memastikan.
“Saya belum jelas alasannya apa, makanya saya menghentikan waktu ada orang yang mencabut. Masyarakat tidak setuju kalau dicabut. Sebab hak masyarakat dirugikan. Jalanan jadi gelap,” ungkap dia.
Menurut Mintono, meski dahulu pemasangan pal merupakan “janji politik” Sulhan, mestinya pal PJU tidak perlu dicabut saat ia tak lagi menjabat.
Baca Juga :
Akhirnya Demo Aliansi Federasi Buruh di Jepara yang Menuntut Kenaikan Upah UMK 2022 Terjadi
“Sebab selain masyarakat menikmati, Pak Sulhan juga menikmati ketika terpilih, karena desa punya tanah bengkok 12 hektare. Maka saya harap pal bisa dipasang lagi,” kata dia.
Sementara, Kepala Desa Guwo Sutaji mengatakan, terkait masalah ini, pihaknya baru mendapat laporan Selasa kemarin.
“Pada saat itu baru pemutusan jaringan, pal belum dicabut. Saya sikapi, nanti ke depan supaya tidak ada gejolak masyarakat, supaya suasana terkendali, saya mengutus dua orang perangkat yang masih berkerabat dengan Pak Sulhan, tujuannya mediasi untuk meredam suasana,” kata dia ketika ditemui di Balai Desa Guwo.
Namun, lanjut dia, hingga sejumlah pal dicabut, Sulhan belum berhasil ditemui.
Saat ini, dari total 125 pal PJU yang dipasang, 30 di antaranya telah dicabut.
Baca Juga :
Sutaji menambahkan, sebelumnya pihaknya sudah mempersiapkan forum musyawarah desa (musydes) untuk membahas agar tidak terjadi pencabutan pal PJU.
“Undangan sudah kami buat untuk RT, RW, BPD, LPMD dan tokoh masyarakat. Saya ajak rembukan. Misalnya dana yang dikeluarkan Pak Sulhan untuk memasang pal ada berapa, akan kami ganti dari sebagian dana desa. Karena sekarang pal sudah dicabut, maka rembug desanya adalah bagaimana supaya desa kami terang kembali. Paling tidak nanti tetap kami cari solusi untuk mengganti pal yang tercabut,” tutur dia.
Sutaji menyesalkan mengapa pihak mantan kepala desa tidak melakukan pemberitahuan terlebih dahulu pada pihak RT, RW, maupun desa sebelum melakukan pencabutan pal.
“Kalau ada pemberitahuan ke desa, kami pasti mengedepankan mediasi,” ungkap dia.
Mengenai kesiapan anggaran desa seandainya pihak mantan kepala desa bersedia diganti rugi, Sutaji mengaku baru akan membahasnya malam ini.
“Rencana akan kami pakai sebagian DD untuk PJU,” tandas dia.***
Tag :