Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Woow Kok Bisa, Benarkah Menara Sunan Kudus Dipindahkan ke Jepara?

Senin, 25 Oktober 2021 | Oktober 25, 2021 WIB Last Updated 2021-10-25T01:41:29Z
(foto Replika Menara Sunan Kudus di Jepara)



Inilah Bean.com - Jepara, 



Ada pemandangan unik di kawasan Pantai Empu Rancak Kabupaten Jepara, Jawa Tengah yang terdapat sebuah bangunan masjid dan replika miniatur Menara Sunan Kudus yang ada di pantai Empu Rancak berada di Desa Karanggondang Kecamatan Mlonggo. Jaraknya dari Kota Jepara sekitar 12 kilometer atau 18 menit dengan berkendara sepeda motor.





Pengunjung yang datang masuk di kawasan pantai itu harus membayar karcis terlebih dahulu. Biayanya murah, yakni Rp 5 ribu untuk sepeda motor. Adapun lokasi masjid yang ada replika Menara Sunan Kudus berada di sekitar Pantai Empu Rancak. Nama masjid itu adalah Masjid Nahdlatul Bahri.



"Itu yang dirikan orang Kudus yang identik seperti itu (replika Menara Sunan Kudus)," jelas Kepala Desa Karanggondang, Ali Ronzi, Sabtu (23/10/2021).


(foto Replika Menara Sunan Kudus di Jepara)


Masjid Nahdlatul Bahri memiliki keunikan sendiri. Yakni terdapat replika menara Sunan Kudus. Menara itu terbuat dari bata merah. Ketinggian sekitar 10 meter. Kemiripan hampir 80 persen.


Baca Juga : 


Sedangkan bangunan masjid juga cukup unik. Bangunan dibuat dari bata merah, sehingga membuat kesan masjid tua dan kuno. Bangunan Masjid Nahdlatul Bahri di depan masuknya terdapat seperti gapura dan ada tiga pintu masuk.


Baca Juga : 


Tak hanya itu ukiran dan hiasan lafal ayat-ayat asmaul husna menghiasi bangunan Masjid Nahdlatul Bahri. Di dalam masjid terdapat empat saka atau tiang yang terbuat dari kayu. Suasana sejuk dan jadul menambah kekhusukan untuk menjalankan ibadah di masjid tersebut.


Baca Juga : 


Ketua RT 5 RW 8 Desa Karanggondang, Zunaidi menurutkan masjid tersebut dulunya belum ada replika Menara Sunan Kudus. Dikatakan replika itu baru didirikan sekitar tahun 2014 lalu. Masjid dan replika ini dibuat oleh seorang kiai asal Kabupaten Kudus, KH Subakir Toyib.


Baca Juga : 


"Yang mendirikan ini Mbah Yai Subakir Toyib dari orang Kudus di tahun 2014 lalu. Dulunya sudah ada masjid, bangunan tidak seperti ini. Kemudian direnovasi, karena tanahnya masih gempur dan cuaca," kata Zunaidi, Sabtu (13/10) sore.


Baca Juga : 


Zunaidi mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan KH Subakir mendirikan replika Menara Sunan Kudus. Menurutnya sosok Subakir senang dengan benda-benda unik.


Baca Juga : 


Menurutnya replika Menara Sunan Kudus memiliki kemiripan dengan yang asli 80 persen. Replika menara itu memiliki ketinggian 10 meter dan lebar 3 meter. Bangunan menara terdapat lafal ayat-ayat asmaul husna yang terdapat pada piring keramik tertempel di dindingnya.

"Ukuran 10 meter. Kemiripannya sekitar tidak 100 persen, tapi sekitar 80 persen. Ada ayat-ayat Alquran asmaul husna," ungkap dia.


(foto Replika Menara Sunan Kudus di Jepara)


Lalu kata dia, untuk bangunan masjid dibentuk seperti limas minimalis. Bangunan dibangun dengan bata merah. Dinding masjid pun dihiasi dengan lafal asmaul husna dan ayat kursi.



"Sedangkan masjidnya ini ini seperti limas minimalis. Menggunakan batu merah dan tetap digunakan sebagai jemaah, salat sunnah, salat wajib, tahlilan sering di sini acara besar keagamaan," pungkas dia.


Baca Juga : 

Wow, Bupati Jepara Dian Kristiandi Resmi Membuka Kejuaraan Panjat Tebing di Batealit Jepara



Masjid tersebut pun masih digunakan tempat ibadah warga sekitar dan pengunjung. Zunaidi mengatakan replika Menara Sunan Kudus juga menjadi daya tarik wisatawan saat ke Pantai Empu Rancak. Mereka datang dari Jepara, Kudus, Pati, dan lainnya.***

Tag





×
Berita Terbaru Update