Masjid Nahdlatul Bahri memiliki keunikan sendiri. Yakni terdapat replika menara Sunan Kudus. Menara itu terbuat dari bata merah. Ketinggian sekitar 10 meter. Kemiripan hampir 80 persen.
Sedangkan bangunan masjid juga cukup unik. Bangunan dibuat dari bata merah, sehingga membuat kesan masjid tua dan kuno. Bangunan Masjid Nahdlatul Bahri di depan masuknya terdapat seperti gapura dan ada tiga pintu masuk.
Tak hanya itu ukiran dan hiasan lafal ayat-ayat asmaul husna menghiasi bangunan Masjid Nahdlatul Bahri. Di dalam masjid terdapat empat saka atau tiang yang terbuat dari kayu. Suasana sejuk dan jadul menambah kekhusukan untuk menjalankan ibadah di masjid tersebut.
Ketua RT 5 RW 8 Desa Karanggondang, Zunaidi menurutkan masjid tersebut dulunya belum ada replika Menara Sunan Kudus. Dikatakan replika itu baru didirikan sekitar tahun 2014 lalu. Masjid dan replika ini dibuat oleh seorang kiai asal Kabupaten Kudus, KH Subakir Toyib.
"Yang mendirikan ini Mbah Yai Subakir Toyib dari orang Kudus di tahun 2014 lalu. Dulunya sudah ada masjid, bangunan tidak seperti ini. Kemudian direnovasi, karena tanahnya masih gempur dan cuaca," kata Zunaidi, Sabtu (13/10) sore.
Zunaidi mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan KH Subakir mendirikan replika Menara Sunan Kudus. Menurutnya sosok Subakir senang dengan benda-benda unik.
Menurutnya replika Menara Sunan Kudus memiliki kemiripan dengan yang asli 80 persen. Replika menara itu memiliki ketinggian 10 meter dan lebar 3 meter. Bangunan menara terdapat lafal ayat-ayat asmaul husna yang terdapat pada piring keramik tertempel di dindingnya.
"Ukuran 10 meter. Kemiripannya sekitar tidak 100 persen, tapi sekitar 80 persen. Ada ayat-ayat Alquran asmaul husna," ungkap dia.
Lalu kata dia, untuk bangunan masjid dibentuk seperti limas minimalis. Bangunan dibangun dengan bata merah. Dinding masjid pun dihiasi dengan lafal asmaul husna dan ayat kursi.
"Sedangkan masjidnya ini ini seperti limas minimalis. Menggunakan batu merah dan tetap digunakan sebagai jemaah, salat sunnah, salat wajib, tahlilan sering di sini acara besar keagamaan," pungkas dia.
Baca Juga :
Wow, Bupati Jepara Dian Kristiandi Resmi Membuka Kejuaraan Panjat Tebing di Batealit Jepara
Masjid tersebut pun masih digunakan tempat ibadah warga sekitar dan pengunjung. Zunaidi mengatakan replika Menara Sunan Kudus juga menjadi daya tarik wisatawan saat ke Pantai Empu Rancak. Mereka datang dari Jepara, Kudus, Pati, dan lainnya.***
Tag :