InilahBean.com - Klaten,
Warga Klaten, Jawa Tengah dikejutkan dengan penemuan struktur bangunan diduga terowongan kuno. Struktur bangunan batu bata itu ditemukan warga saat menggali tanah untuk pemancingan.
"Ini mau dibuat pemancingan. Kemarin saya dapat informasi ada terowongan ini lalu saya cek dan lapor pak lurah," ungkap warga sekitar, Fajar Ari Widodo kepada detikcom di lokasi, Dusun Samber, Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk, Klaten, Rabu (1/9/2021).
Struktur bangunan itu disebut sudah tak memiliki mulut terowongan. Khawatir struktur diduga terowongan itu situs cagar budaya, warga langsung melapor ke pemerintah desa.
"Batu batanya keras karena kena backhoe saja tidak mudah pecah," kata Ari.
Baca Juga :
"Menurut cerita bapak waktu masih kecil, ini sudah ada, padahal bapak umurnya 76-an tahun," terang Ari.
Kades Sabrang Lor, Budi Andriyanto, menambahkan struktur bangunan diduga terowongan itu baru diketahui kemarin. Selama ini, lanjut Budi, ada pagar di atas permukaan tanah pada lokasi tersebut.
Baca Juga :
"Tidak ada yang tahu karena tertutup tanah. Belum pernah dicatat di desa karena di atas terowongan itu dulu ada pagar, jadi saat pagar dibongkar baru kelihatan," papar Budi saat di lokasi hari ini.
"Pengerukan dimulai Rabu pekan lalu. Tapi Sabtu dihentikan karena menemukan terowongan itu dan alat kita tidak kuat," lanjut dia.
Budi mengatakan temuan itu belum dilaporkan ke Pemkab Klaten. Warga juga belum berani bertindak sebab lorong terowongan itu gelap.
"Belum kita laporkan, kita belum berani bersihkan karena gelap dan takut ada ular. Cerita orang-orang tua di sini dulu tempat penampungan air untuk pengairan Kecamatan Trucuk," imbuh Budi.
Terowongan tersebut berada di bawah jalan kabupaten sedalam 1,5 meter. Lokasi terowongan itu ada di lahan yang sedang dikeruk alat berat. Terowongan memiliki diameter sekitar 2 meter dengan posisi menyudut ke barat laut. Strukturnya berupa batu bata merah yang permukaannya bertekstur halus. Batu bata tersebut berukuran sekitar 30x5 sentimeter. Tampak batu bata disusun tidak menggunakan semen melainkan semacam tanah merah.
Seluruh terowongan dipenuhi endapan tanah dan akar tumbuhan. Hanya tersisa ruang kosong setinggi 20 sentimeter dari endapan ke dinding terowongan bagian atas.
Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten Yuli Budi Susilowati mengaku sudah mendapatkan informasi terkait temuan itu. Dinas secepatnya akan mengecek ke lokasi. "Insyaallah segera kita cek lokasi," ungkap Yuli.
#Klaten #Sejarah