(Launching Pentol Gajah di outlet pertama di Dusun Wates, Wetan Desa, Bangsri Kecamatan Purwantoro)
InilahBean.com - Wonogiri,
Pandemi Covid-19 membawa dampak di banyak sektor. Salah satunya bagi pelaku usaha kuliner, seperti pedagang bakso di Wonogiri.
Bakso memang telah menjadi kuliner khas dari Wonogiri. Makanan berbahan dasar daging sapi itu digemari banyak kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang yang sudah jompo. Maklum, rasa bola-bola daging sapi yang diguyur kuah gurih memanjakan lidah penggemarnya.
Tapi tak dimungkiri, adanya pandemi dan pembatasan yang dilakukan membuat pelanggan bakso menyusut. Beberapa pedagang pun terpaksa gulung tikar.
Dari mereka yang masih bertahan, salah satunya adalah Sugeng Eko Purnomo, 40. Sugeng membuka usaha Bakso Sapipedia di Jalan Raya Purwantoro-Bulukerto kilometer (Km - 1).
“Saat ada pembatasan ini, loyo. Bubruk tenan,” kata dia, Rabu (15/9)
Pedagang bakso yang terdampak pandemi itu pun akhirnya digandeng oleh Nury Pujiati Asturik, founder Lokita Indonesia. Lokita Indonesia salah satu UMKM asli Wonogiri yang sudah menembus pasar nasional.
Baca Juga :
Sugeng diminta membuat sebuah produk. Bukan bakso, tapi pentol. Bukan sekadar pentol biasa, namun pentol dengan berbagai jenis isian yang menarik.
Baca Juga :
“Awalnya Mbak Nury itu makan di tempat saya, katanya enak. Terus ada tawaran buat meracik pentol, makanan pendampingnya minuman Lokita. Tawaran saya terima,” ucap Sugeng.
Baca Juga :
Sugeng pun akhirnya meracik pentol. Butuh belasan kali trial and error agar pentol benar-benar sempurna. Ya, pentol yang dibikin bukanlah pentol biasa. Pentol itu dibuat dari campuran tepung aren, daging sapi dan ayam pilihan. Jangan bayangkan gajih yang digunakan, tapi daging kualitas terbaik. Daging ayam yang digunakan pun daging fillet tanpa tulang maupun kulit.
“Trial and error dilakukan berkali-kali. Sebab, kita cari rasa yang enak tanpa bahan pengawet maupun MSG. Bahannya alami, kita nggak mau main-main kalau untuk kualitas dan bahan bakunya,” kata Nury.
Baca Juga :
Akhirnya, pentol dengan cita rasa yang diinginkan pun lahir. Nama produk pun dicari dan akhirnya terpilihlah nama Pentol Gajah. Nama “Gajah” dipilih karena terdengar khas dari Wonogiri. Seperti Waduk Gajah Mungkur.
Pentol Gajah memiliki banyak varian jenis isian. Mulai dari pentol original, pentol cabai, pentol urat, pentol jumbo mercon, pentol cumi, pentol udang, pentol jamur dan pentol keju. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 1.000 – Rp 6.000.
Pentol ini juga didampingi dengan aneka pilihan. Mulai saus asam manis, sambal njerit, sambal petarung, pedas asam gurih, barbeque, dan lada hitam. Saus diracik sendiri alias homemade, bukan saus siap saji yang didapat dari produsen. Bahannya utamanya kaldu rebusan tulang sapi. Itu pun masih ditambah aneka topping yang bisa dipilih seperti wijen, rumput laut, keju dan katsuobushi.
Senin (13/9) lalu, Pentol Gajah resmi di-launching di outlet pertamanya di Wates Wetan, Desa Bangsri, Kecamatan Purwantoro. Sebelum launching, sudah ada 25 mitra dari berbagai kota yang segera menyusul ikut melakukan launching.
Launching di outlet pertama juga mengundang sejumlah anak panti asuhan dan tokoh agama, salah satunya Gus Tofa dari Jawa Timur. Meski begitu, launching digelar secara cepat tanpa menimbulkan kerumunan. Saat launching, turut diadakan promo. Untuk pembelian dua cup Pentol Gajah dengan harga minimal Rp 10.000 per cup, akan mendapatkan bonus satu cup. Membeli empat cup pentol, akan mendapat bonus satu minuman Lokita Indonesia size reguler secara cuma-cuma.
“Alhamdulillah respons masyarakat baik. Cukup banyak yang datang ke outlet. Ada juga yang langsung beli lagi. Hari ini sudah tidak promo, namun antusiasnya masih luar biasa,” papar Nury.
Baca Juga :
Putri, salah seorang customer mengaku, rasa dari Pentol Gajah sangat enak. Banyaknya pilihan saus juga sangat menarik untuk dicoba.
“Rasa sausnya pas di lidah, non-MSG, mantap banget. Pentol Gajah juaranya pentol Indonesia,” kata dia.
Baca Juga :
Deni, costumer lainnya juga mengakui bahwa rasa Pentol Gajah sangat enak. “Rasanya beda dengan pentol lainnya,” tutur Deni.***