(Warga geruduk RSUD dr. Loekmonohadi Kudus untuk memprotes insinerator yang bikin polusi)
InilahBean.com - Kudus,
Sejumlah warga Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah mendatangi RSUD dr. Loekmonohadi Kudus. Mereka memprotes dampak insinerator atau pembakaran sampah medis rumah sakit yang menyebabkan polusi udara bagi warga sekitar.
Pantauan di lokasi, sejumlah warga datang ke halaman depan rumah sakit milik Pemkab Kudus, Selasa (24/8) pukul 09.30 WIB. Warga tampak membawa berbagai poster bertuliskan polusi udara yang disebabkan insinerator milik rumah sakit.
Poster itu di antaranya berbunyi,'Rakyat butuh udara bersih, Bersih udaramu', hingga 'Polusi bukan bencana melainkan itu kejahatan'.
Ketua RT 3/RW 4 Desa Ploso Sugianto mengatakan insinerator di RSUD dr Loekmonohadi, Kudus itu menyebabkan polusi udara bagi warganya. Polusi udara tersebut sudah dirasakan sejak lima tahun belakangan ini.
"Imbasnya baunya menyengat sehingga warga sesak napas mau mati, kasihan. Tidak ada kompensasi sama sekali. Sekitar lima tahun sudah ada (polusi udara karena insinerator rumah sakit)," terang Sugianto kepada wartawan di lokasi, Rabu (24/8/2021).
Dia mengatakan asap yang keluar dari insinerator rumah sakit telah mencemari udara bagi warga sekitar. Menurutnya asap yang keluar berwarna hitam pekat dan memiliki bau menyengat.
"Terlalu sangat mengganggu warga, terutama itu asapnya hitam, dan pekat sekali. Kalau sampai dilihat orang tidak bisa kelihatan ibaratnya seperti itu. Jangkauan 20 meter lebih tidak bisa lihat karena saking padatnya," terangnya.
"Itu asapnya dari cerobong asap (insinerator), setiap hari, setiap jam. Dulu beberapa tahun ndak cuma 1-2 tahun, itu sejak lima tahun lalu," sambung Sugianto.
Sugianto menjelaskan asap dari insinerator itu mempengaruhi kesehatan warganya. Tak hanya itu, Sugianto juga mengeluhkan asap yang hitam pekat itu juga menempel pada pakaian maupun lantai.
"Imbasnya pakaian juga kena, pakaian warga kena, kedua rumah itu ngepel terus, warga ada yang sakit batuk-batuk," terangnya.
Sugianto pun meminta pihak rumah sakit untuk memberikan solusi. Sugianto menjelaskan sudah beberapa kali pertemuan, namun belum juga ada solusi.
"Tuntutannya sudah ada rapat, rapat paling sudah solusi tidak pernah ditepati. Permintaan warga paling tidak ada asap seperti sekarang," harap Sugianto.
Diwawancara terpisah, Wakil Direktur Umum dan Keuangan RS dr Loekmonohadi, Sugiarto, mengatakan pihak rumah sakit memastikan akan segera memperbaiki insinerator milik rumah sakit yang tengah mengalami kerusakan. Menurutnya pihaknya tengah menghadirkan teknisi dari Jakarta untuk memperbaiki insinerator tersebut.
"Sistem sudah ada kita hadirkan PT Jappa Indonesia itu menangani khusus insinerator teknis insinerator rumah sakit itu sudah undang kita hadirkan dari Jakarta untuk memperbaiki itu," jelas Sugiarto saat ditemui di lokasi siang ini.
Sugiarto pun meminta agar warga nantinya turut mengawasi proses perbaikan insinerator tersebut. Selama perbaikan insinerator itu, diharapkan warga jua tidak melakukan pembakaran untuk memastikan proses reparasi itu maksimal.
"Kebijakan adalah selama proses perbaikan tidak ada pembakaran, terus selama proses perbaikan melibatkan warga agar bisa mengontrol proses perbaikannya, termasuk proses uji coba, perbaikannya sampai proses-prosesnya sesuai standar," jelas Sugiarto.
"Setelah itu kebijakan lainnya saya butuh kontrol dari warga untuk mengawasi pelaksanaan insinerator yaitu saya harus ada bisa mengawasi dari warga selama proses pelaksanaan akan kita biayai," tambah dia.
#Kudus #RSUDkudus